HEMATOLOGI “ Pembekuan Darah & Antikoagulansia “

 

Hematologi merupakan ilmu yang mempelajari  tentang darah beserta gangguan yang terjadi pada darah. Ada beberapa penyakit yang termasuk dalam bidang hematologi yakni  anemia, gangguan pembekuan darah, penyakit infeksi , hemofilia dan leukemia. Gangguan darah dapat terjadi karena adanya penyakit , efek samping obat-obatan dan kekurangan nutrisi tertentu.

Gangguan yang terjadi pada darah dapat memberikan pengaruh terhadap komponen utama darah, yakni :

·       Sel darah merah

Fungsi                : membawa oksigen kejaringan  kejaringan tubuh

Gangguan          : yang sering terjadi pada darah merah yakni anemia ( jumlah sel darah merah yang rendah )

·       Sel Darah Putih

Fungsi        : Merupakan salah satu sistem pertahanan Tubuh untuk Melawan Iinfeksi

Gangguan   : yang umum mempengaruhi sel darah putih adalah karena infeksi bakteri dan  virus,  penyakit kronis, serta leukimia tau kanker darah

·       Trombosit  ( Keping Darah )

Fungsi trombosit yakni  membantu proses pembekuan darah.  Perubahan jumlah trombosit dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi seperti ketika jumlah trombosit meningkat ( Trombositosis), kondisi dimana jumlah trombosit menurun ( Trombositopenia).

Proses Pembekuan darah :

1.    Aktivasi Tromboplastin

2.    Pembentukan Trombin dari protrombin

3.    Pembentukan fibrin dari fibrinogen

Untuk mencegah pembekuan darah dapat mengunakan antikoagulan. Antikoagulan mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat fungsi beberapa faktror pembekuan darah .Faktor pembekuan darah adalah protein yang dibuat dihati dan protein ini tidak dapat dibuat tanpa adanya vitamin k. Antikoagulan bekerja dengan cara menghambat pembentukan fibrin dan digunakan secara profilaktik untuk mengurangi insiden tromboemboli terutama pada vena. Adapun contoh obat antikoagulan yakni Wafarin, Kumarin,Heparin, rivaroxaban, dabigtran dan endoxaban. Adapun penjelasan farmakokinetik dari contoh obat antikoagulan sebagai berikut :

A.    Heparin





                                Gambar 1 : Struktur Kimia Heparin

 

·       Heparin yang diberikan melalui suntikan di bawah kulit (SC/subkutan)

Dosis

Kondisi: Pencegahan DVT pasca operasi

Dewasa: 5.000 U diberikan 2 jam sebelum operasi. Selanjutnya dosis diberikan tiap 8–12 jam, selama 7 hari atau sampai pasien dapat bergerak.

Kondisi: Deep vein thrombosis (DVT)

Dewasa: 15.000–20.000 U per 12 jam atau 8.000–10.000 U per 8 jam.

Lansia: Dosis yang lebih rendah mungkin diperlukan.

Anak-anak: 250 U/kgBB, 2 kali sehari.

Farmakodinamik

Heparin, diberikan untuk gangguan tromboembolik akut, mencegah pembentukan trombus dan embolisme. Obat ini digunakan dengan efektif untuk DIC, yang menyebabkan trombus multipel pada pembuluh kecil. Heparin subcutan diabsorbsi lebih lambat melalui pembuluh darah kedalam jaringan lemak.

Farmakokinetik

Absorbsi

Heparin tidak diabsorpsi dengan baik oleh mukosa gastrointestinal dan banyak yang dihancurkan oleh heparinase, suatu enzim hepar. Heparin diberikan secara parental , baik subcutan untuk mencegah antikoagulan.

Distribusi

Distribusi berlangsung lambat

Waktu Paruh

Waktu paruh tergantung pada dosis, dosis tinggi akan memperpanjang waktu paruh. Waktu paruh heparin  berkisar antara 1-2 hari .

 

B.    Wafarin


                                 Gambar 2 : Struktur Kimia Wafarin

 


Wafarin mempunyai sediaan berbentuk tablet dengan dosis bervariasi mulai dari 1mg- 10mg

                                 

                      Gambar 3: Bentuk Sediaan Tablet Wafarin

Warfarin hanya boleh dikonsumsi sesuai dengan resep dokter. Besarnya dosis akan disesuaikan dengan respons tubuh terhadap pengobatan, yang dilihat dari pemeriksaan INR (international normalised ratio) yang dipantau secara rutin.

Dosis awal warfarin

dewasa :5–10 mg per hari, diberikan selama 1–2 hari. Dosis perawatan 3–9 mg per hari, yang disesuaikan dengan nilai INR.

Untuk lansia: dosis yang diberikan umumnya akan lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa.

 

Farmakokinetik

·       Mula kerja biasanya sudah terdeteksi di plasma dalam 1 jam setelah

              pemberian.

·       Kadar puncak dalam plasma: 2-8 jam.

·       Waktu paruh : 20-60 jam; rata-rata 40 jam.

·       Bioavailabilitas: hampir sempurna baik secara oral, 1M atau IV.

·       Metabolisme: ditransformasi menjadi metabolit inaktif di hati dan ginjal.

·       Ekskresi: melalui urine dan feses.

Farmakodinamik

·       Menghambat Vit K Epoxide reduktase sehingga terjadi deplesi faktor

               koagulasi Vit K-dependent.

·       99% terikat pada protein plasma terutama albumin.

·       Absorbsinya berkurang bila ada makanan di saluran cerna.

                                                                            

Pertanyaan :

1.    Salah satu efek samping dari antikoagulan yakni pada pasien berusia 80 tahun atau lebih, mungkin rentan terhadap komplikasi pendarahan, bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

2.    Kumarin merupakan antikoagulan yang ditemukan dalam banyak tanaman, apakah semua jenis tanaman yang mengandung kumarin dapat digunakan sebagai antikoagulan atau ada kriteria khusus ?

3.    Bagaimana pengaruh rute pemberian obat antikoagulan seperti heparin yang diberikan melalui suntikan dan wafarin dalam bentuk sediaan tablet ?

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Doda, D.V., H. Polii., S. R. Marunduh dan I.M. Sapulete. 2020. Fisiologi Sistem Hemtologi. Deepublish,   yogyakarta.

Firani, N. K. 2018. Mengenali Sel-Sel Darah dan Kelainan Darah. UB Press, Malang.

Komentar

  1. Haii yuhana, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2.

    Semua tanaman yang mengandung kumarin tentu mempunyai efek antikoagulan, artinya apabila disuatu tanaman tersebut tidak mengandung kumarin berarti tanaman tersebut tidak bisa digunakan sebagai antikoagulan

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimaksih bang atas jawabannya mudah dimengerti , namun dari jawban abang sepertinya belum sepenuhnya menjawab pertanyaan saya. seperti yang kita ketahui banyak tanaman yang mengandung senyawa kumarin , dari banyak tenaman tersebut tentunya ada kriteria tanaman yang cocok untuk digunakan sebagai antikoagulan. Kriteria tersebutlah yang ingin saya ketahui.

      Hapus
  2. Terimakasih untuk artikelnya Kakak yuhana,, sangat membantu saya dalam memahami apa itu Antikoagulansia

    BalasHapus
  3. Uwaaahhh hematologi,

    izin bertanya dong kak,

    Apakah efek yang ditumbulkan oleh antikoagulan yang di konsumsi oleh penderita diabetes
    terimakasih banyak kakak:))

    BalasHapus
  4. Terimakasih artikel nya sangat sangat membantu

    BalasHapus
  5. Terimakasih untuk artikel nya kak sangat membantu 🙆

    BalasHapus
  6. terimakasih artikelnya kak, sangat membantu. Semangat kak 🙌🏻

    BalasHapus
  7. Terima kasih untuk artikel yang sangat mengedukasi kak

    BalasHapus
  8. Terimakasih sanagat bermanfaat dan membantu

    BalasHapus
  9. Terimakasih dengan aritikel saya bisa mengerjakan tugas ku mama ku pasti bangga

    BalasHapus
  10. Terima kasih artikel nya sangat membantu

    BalasHapus
  11. Wahh artikelnya menarikk dan bermanfaat^^

    BalasHapus
  12. Artikel nya sangat membantu semoga makin berkembang ,dan maju ya kak

    BalasHapus
  13. terimakasih artikelnya membantu

    BalasHapus
  14. Artikelnya sangat bermanfaat terima kasih ilmu ya

    BalasHapus
  15. Terimakasih ilmu nya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  16. Terimaksih artikelnya sangat membantu kak

    BalasHapus
  17. Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  18. Wahhh blog yg sangat bagus, lengkapp, membantu sekalii 😍

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. Artikel nya sangat mudah dimengerti terimakasih kakak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTIHISTAMIN II “ Turunan Propilamin dan fenofiazin “