ANTIHISTAMIN
Sebelum mengetahui apa itu antihistamin sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu Histamin, histamin sendiri merupakan salah satu dari faktor yang dapat menimbulkan suatu kelainan kronis dan akut. Pada umumnya histamin terikat pada basofil dalam bentuk histamin yang tidak aktif, histamin akan aktif ketika timbul ransangan seperti debu, serbuk bunga dan sebagainya. setelah mengetahui apa itu histamin barulah kita masuk ketopik utama tentang antihistamin.
A. Dimana Antihistamin merupakan obat-obatan yang tujukan untuk penggunaan yang berfungsi untuk mengobati suatu reaksi alergi (alergi makanan, alergi gigitan serangga, biduran dan reaksi alergi lainnya), antihistamin juga dapat digunakan untuk menangani gejala yang timbul ketika berkeendaraan seperti mabuk berkendaraan(mual ataupun muntah), dermatitis atopik dan urtikaria. Dilihat dari struktur Didapatkan gugus etilamin yang merupakan gugus amina stabil pada semua gugus antihistamin.Antihistamin bekerja dengan menghalangi efek dari histamin dengan cara memblok reseptor dari histamin.Antihistamin dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut:
1. H1-blockers(antihistaminika
klasik)
Bekerja dengan cara memblok reseptor H1
pada otot dinding pembuluh, saluran cerna, kandung kemih dan rahim. Efeknya
adalah simtomatis, antihistaminika tidak dapat menghindarkan timbulnya alergi. Pada
peggolongan antihistamin 1 berbeda-beda yakni:
· Berdasarkan
golongannya
· Berdasarkan
durasi penggunaanya
· Berdasarkan
generasinya
Berdasarkan generasi terdiri atas
generasi pertama dan kedua yang memiliki beberapa perbedaan :
Generasi 1 : memiliki efek sedatif yang lemah sampai
dengan kuat jadi penggunaan generasi pertama dapat menyebabkan mengantuk karna
memberikan efek sedatif , berdasarkan sifat kelarutannya generasi pertama larut
dalam lipid, untuk kecepatan aksi kurang lebih 2-4 jam dan untuk
selektifitasnya tidak selektif .
Generasi 2 : memiliki efek sedatif yang lemah bahkan ada
yang tidak memberikan efek sedatif sehingga tidak menyebabkan rasa ngantuk,
atau sering disebut dengan antihistaamin non sedatif, berdasarkan sifat
kelarutaannya tidak larut dalam lemak, kecepatan aksinya sampai 12 jam dan
selektivitasnya selektif.
2. H2-blockers
(penghambat asam)
Tidak memberikan efek yang kuat untuk
mengurangi sekresi asam lambung tetapi memiliki toksisitas yang minimal bahkan
sangat kecil sekali sengingga antihistamin 2 sangat dianjurkan untuk digunakan
oleh pasien peptik ulkus.Bekerja dengan menghambat secara selektif dan
refeksibel, mengurangi volume dan mengurangi kadar ion hidrogen cairan lambung
, sehingga terjadi penurunan sekresi asam lambung yang mengakibatkan perubahan
atau penurunan jumlah pepsinogen menjadi
peptin . Efeknya adalah berkurangnya hipersekresi asam klorida, juga mengurangi
vasodilatasi dan tekanan darah menurun.
B. BERDASARKAN PERBEDAAN STRUKTUR
antihistamin dibagimenjadi :
1. TURUNAN ETER AMINO ALKIL (KOLAMIN)
contoh:mendrilamin,difenhidramin,klorodipenhidramin,bromodifenhidraminnn
ex: pengunaan definhidramin pada alergi
Dosisi
Dewasa: 25-50 mg, 3-4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 300 mg per hari. Untuk mencegah mabuk perjalanan, konsumsilah 30 menit sebelum melakukan perjalanan.
Anak-anak: Anak usia 2-5 tahun: 6,25 mg, tiap 4-6 jam. Anak usia 6-12 tahun: 12,5-25 mg, tiap 4-6 jam. Untuk mencegah mabuk perjalanan, konsumsilah 30 menit sebelum melakukan perjalanan.
Farmakokinetik
Zat ini mudah diabsorbsi oleh usus, tetapi absorbsi sistemik dari pemberian opikal sangat kecil. Zat ini memiliki waktu paruh 2sampai 7 jam .Depenhidramin dimetabolisme oleh hati dan dieksresi dalam urin.
Farmakodinamik
2. TURUNAN ETILDIAMIN
Etilendiamin memilki efek samping penekanan CNS dan gastro intestinal. contoh etilen diamin yakni mepirin, tripelenamin dan klemizol.
-Tripelenamin (Tripel, Corsa-Azaron, Organon) Kini hanya digunakan sebagai krem 2% pada gatal-gatal akibat reaksi alergi (terbakar sinar matahari, sengatan serangga, dan lain- lain).
-Mepirin (Piranisamin) Adalah derivate metoksi dari tripelenamin yang digunakan dalam kombinasi dengan feniramin dan fenilpropanolamin (Triaminic, Wander) pada hay fever.
-Klemizol ( Allercur, Schering) Adalah derivate klor yang kini hanya digunakan dalam preparat kombinasi anti-selesma (Apracur, Schering) atau dalam salep/suppositoria anti wasir (Scheriproct, Ultraproct, Schering).
Pertanyaan :
1. Antihistamin generasi 1 tidak bersifat
selektifitas seperti generasi ke 2, apa yang terjadi dari perbedaan keselektifan
tersebut ?
2. Interaksi apa yang timbul ketika
antihistamin1 dikombinasikan dengan antimikrobial/ antibiotik?
3. a. Ketika antihistamin digunakan dengan
dosis tinggi apa yang terjadi ?
b . Salah satu manfaat dari antihistamin adalah dapat mengatasasi rasa muaal ataupun muntah saat mabuk berkendaraan, dari pernyataan tersebut apakah antihistamin juga dapat digunakan untuk mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil ?
DAFTAR PUSTAKA
Lisni, I., A. Anggraini dan R. Puspitasari. 2020. Kajian Peresepan Obat
Antihistamin Pada Pasien Rawat Jalan Di Salah Satu Rumah Sakit Di Bandung.
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2(2) : 52-62.
Indijah, S. W dan P. Fajri. 2016. Farmakologi. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Izin menjawab pertanyaan keempat, jawabannya yaitu bisa. Karena telah diakui manjur untuk mengurangi rasa mual dan muntah saat hamil.
BalasHapusSalah satu merk yang mudah dicari misalnya doxylamine. Ini adalah obat bebas yang bisa dibeli tanpa resep dokter.
Adapun efek samping dari obat ini adalah mengantuk. Jadi ada baiknya istirahat 30 menit dahulu setelah mengkonsumsi obat ini.
Dan jangan digunakan terus menerus, maksimal selama kurang dari 2 minggu.
Untuk dosisnya, maksimal 25 mg sekali minum dengan frekuensi sekitar 6 jam sekali. Dan untuk lebih jelasnya, bisa konsultasi ke dokter
hay tasya, baiklah berarti obat antihistamin dapat digunkan untuk menangani rasa mual pada ibu hamil dengan syarat pengunaan dibawah pengawasan dokter dan digunakan dengan tepan begi ya
Hapusizin untuk menjawab pertanyaan no 1 Antihistamin H1 generasi kedua lebih direkomendasikan dalam penanganan urtikaria kronis karena lebih aman pada pemakaian jangka lama. Pada beberapa tahun belakangan dikenal beberapa antihistamin H1 generasi kedua yang baru, yaitu Bilastine dan Rupatadine. Kedua antihistamin baru ini memiliki keunggulan masing-masing dibandingkan antihistamin generasi kedua sebelumnya. Bilastine merupakan antihistamin H1 paling aman terhadap kardiovaskuler, dan Rupatadine selain juga aman terhadap kardiovakuler, juga memilki efek terhadap platelet activating factor
BalasHapushay nadya terimaksih sudah membantu sya menjawab pertanyaan pada blog saya, penjelasan yang cukup jelas namun disini sepertinya ada kekeliruan mengartikan pertanyaan saya nadya, yang saya pertanyakan itu adalah dari sisi keselektifan generasi 1 dan dua begitu nadya
HapusBaiklah disini saya akan coba bantu jawab pertanyaan no.3
BalasHapusSemua obat jika dikonsumsi dalam dosis tinggi akan mengalami gejala overdosis termasuk obat antihistamin, dimana overdosis obat adalah peningkatan intensitas dari efek samping yang dialami. Seperti meningkatnya Efek samping kebingungan, diare, pusing, kelelahan, sakit kepala, sakit, pupil mata melebar, gatal, kegelisahan, lemas seperti terbius, mengantuk, pingsan, denyut jantung yang cepat tidak normal, tremor, sulit bernapas, dan retensi urin.
baik la davee teriamksih atas pemaparannya sangat mudah dipahami
HapusAssalamualaikum yuhana, wah bagus sekali artikelnya sangat membantu dan menarik, saya izin mencoba menjawab pertanyaan no. 02, berdasarkan literatur yang saya baca antihistamin jika pemakaian nya dikombinasikan dengan antibiotik secara bersamaan dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi antihistamin didalam darah sehingga kemungkinan dapat memblokade gastrointestinal, jadi sebaiknya jangan kombinasi kan antihistamin dengan antibiotik tanpa adanya anjuran atau konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
BalasHapusTerimakasih
wa alaikum salam niken wah terimaksih atas penjelasannya, berarti ada baiknya untuk pengkombinasiaan antihistamin dengan antibiotik tidak dilakukan mengingat beberapa efek yang dapat terjadi akibat pengkombinasiaan 2 obat tersebut
HapusBaik la disini saya ingin menambahkan jawaban dari Nadya puspita dara Pada generasi 1 tidak selektif sehingga bisa berikatan dengan reseptor cholinoceptor muskatinik,adrenoreseptor,serotonin dan lokal reseptor anestesi
BalasHapusterimakasih yolan sudah melengkapi jawaban dari nadya puspitadara
HapusHalo hana, aku coba jawab pertanyaan 3 yaa. pada dasarnya overdosis obat adlaah peningkatan intensitas dari efek samping yang dialami. jika mngkonsumsi obat dalam dosis tinggi akan mengalami gejala overdosis bgitupun ktika kita mngkonsumsi antihistamin. Efek samping yg dapat terjadi seperti kebingungan, diare, pusing, kelelahan, sakit kepala, sakit, pupil mata melebar, gatal, kegelisahan, lemas seperti terbius, mengantuk, pingsan, denyut jantung yang cepat tidak normal, tremor, sulit bernapas, dan retensi urin.
BalasHapushay nazrah terimakasih sudah membantu menjawab pertanyaan no 3, sangat membantu saya
HapusTerimakasih
BalasHapusHaii.. Saya sari ..
BalasHapusDisini saya akan menjawab pertanyan no 3 untik penggunaan obat dalam dosis tinggi, itu tidak dibolehkan akan dapat menyebabkan over dosis, hal ini dapat memicu reaksi lain dari obat tersebut mangkanya untuk penggunaan obat harus sesuai dengan aturanya
hai sari terimakasih atas jawabannya
HapusTerima kasih atas penjelasannya hana, padat, dan mudah dimengerti. Ditunggu postingan selanjutnya 👌
BalasHapusUwaaahhh bahasan yang sangat bermanfaat dan dapat menunjang di bidang saya, terimakasih banyak kakak:))
BalasHapusDitunggu postingan selanjutnya:))
Pembahasannya Sangat mudah untuk dipahami , sangat bermanfaat dibidang jurusan saya kakak😍
BalasHapusTerimakasih kak, atas penyampaian materinya sangat mudah untuk dipahami✨✨
BalasHapusterimakasih artikelnya kak, sangat membantu. Semangat kak 🙌🏻
BalasHapusSangat bermanfaat sekali
BalasHapusTerima kasih kak atas materi yang sangat bermanfaat ini kak
BalasHapusBermanfaat sekali ini, sangat membantu
BalasHapusIni sangat bagus kak
BalasHapusKakak sangat hebat mama sama papa pasti bangga sama kaka 🙆♂️
Terimakasih,, sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas penjelasannya hana, padat, dan mudah dimengerti. Ditunggu postingan selanjutnya
BalasHapusWahh terimaksih artikelnyaa membantuu sekaliii
BalasHapusWahh terimakasih k' ,, penjelasannya sangat bermanfaat dan membantu sekalii..
BalasHapusArtikelnya sangat bermanfaat terima kasih ilmu ya
BalasHapusArtikel nya mudah di pahami
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya. artikelnya mudah dipahami
BalasHapusJadi gitu ya kak
BalasHapusArtikelnya bagus sekaliii, sangat bermanfaat terutama untuk saya pelajar farmasi, jd lebih paham nihh. Mksh yaaa
BalasHapusTerimakasih banyak atas ilmunya, artikelnya sangat bermanfaat 🙏🏻
BalasHapus